suara daun terterpa angin
mengantri rebah ke tanah
panggil burung-burung ke sarang
selamatkan anak-anaknya
yang sudah terjatuh
selamatkan telur-telurnya
yang sudah pecah
terlambat
ketika cuaca memaki
kepasrahan waktu
sebagai bendera putih
pada bencana jingga
tertinggal
yang lupa
jika waktu ada,
dan belantara jiwa ada yang punya
yang lupa
jika pasti datang
saatnya merenungi
kehendakNya
terdiam
aku yang lupa
waktunya
ketika membaca,
“terlambat” ” tertinggal” dan “terdiam”
rasanya ada tekanan…
Betul sekali sob, dimana waktu yang terus berjalan, dan alangkah buruk jika kita terlambat, tertinggal, dan terdiam, hanya merenungi saja, tanpa kita melakukan apapun. Sedangkan waktu terus berjalan, dan Tuhan selalu memperingatkan kita salah satunya bencana alam, yang kugambarkan seperti angin. 🙂
hmmm..
iya mas…
terlambat, tertinggal, dan terdiam
bisa juga jadi tingkatan…
awlnya terlambat, kemudian tertinggal dan akhirnya hanya bisa terdiam…
yah begitulah sobat, dengan peringatan angin, semoga kita (aku sendiri) bisa mengejar waktu sebelum kita ditinggalkannya 😀 hehehhehe
Aamiiin….
Wah puitis sekali.
kalau bacanya seperti membayangkan ditengah laut ada angin semilir. as banget.
wah itu lebih indah sobat, sebagai ungkapan bahwa kita begitu menjalani hidup ini dengan nikmatNya… 🙂